
Investasi menjadi salah satu hal yang perlu dilakukan untuk mempersiapkan kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Saat ini, telah banyak orang yang memulai untuk melakukan investasi. Misalnya, investasi di reksadana. Namun, sayangnya belum banyak yang mengetahui cara memilih reksadana Bibit yang Bagus yang tepat. Khususnya untuk para pemula.
Apa Itu Investasi Reksadana Bibit
Reksadana bibit merupakan salah satu instrumen investasi yang dikelola oleh badan resmi Manajer Investasi atau MI. Sistemnya adalah MI mengumpulkan dan menghimpun dana yang diberikan oleh investor atau masyarakat. Kemudian, dana tersebut dikelola dalam penempatan yang berada di pasar uang atau pasar modal. Dimana transaksi ini dilakukan di aplikasi Bibit.
Cara Memilih Reksadana Bibit Yang Bagus Untuk Pemula
Sebenarnya, banyak tempat lain untuk menjadi instrumen dalam investasi. Namun, reksadana lebih banyak dipilih dan digunakan. Khususnya oleh para pemula. Karena reksadana ini menyediakan berbagai macam jenis investasi yang dapat dipilih oleh para investor, baik investor lama maupun investor baru.
Oleh karena itu, memilih reksadana pun tidak dapat sembarangan. Para calon investor perlu untuk mengetahui cara efektif dan tepat dalam memutuskan jenis reksadana yang akan digunakan. Agar target yang diharapkan dalam investasi pun dapat tercapai dengan tepat. Inilah beberapa tips investasi reksadana bibit
1. Menentukan Tujuan Dalam Berinvestasi
Cara pertama yang harus dilakukan untuk mendapatkan Reksadana Bibit yang bagus adalah menentukan tujuan dalam melakukan investasi. Tentukanlah tujuan investasi, misalnya apakah untuk jangka panjang, menengah, atau pendek.
Lalu, hasil investasi tersebut akan dipergunakan untuk kebutuhan apa. Apakah biaya pendidikan, liburan, membeli rumah, membeli mobil dan sebagainya. Reksadana memiliki berbagai macam jenis investasi, jenis-jenis dapat dipilih sesuai dengan tujuan investasi itu sendiri.
Apabila tidak memiliki tujuan yang pasti, maka akan kesulitan pula dalam memilih jenis reksadana dalam berinvestasi. Sehingga, tujuan investasi pun menjadi cukup penting untuk dipertimbangkan sebelum memulai melakukan investasi.
2. Mengenali Jenis-Jenis Reksadana
Cara memilih Reksadana Bibit yang bagusselanjutnya adalah mengenali terlebih dahulu jenis-jenis investasi dalam reksadana. Terdapat 6 jenis investasi yang ditawarkan oleh reksadana. Pertama, reksadana pasar yang yaitu investasi akan dikelola sepenuhnya oleh pasar uang.
Kedua, pendapatan tetap yaitu obligasi atau pemberian imbal akan dilakukan rutin. Ketiga, campuran yang memungkinkan untuk memilih beberapa jenis reksadana. Keempat, saham yaitu melakukan investasi dengan tanam saham.
Kelima, syariah yaitu produk investasi yang benar-benar sesuai dengan syariat Islam. Terakhir adalah reksadana terstruktur, yaitu instrumen reksadana yang lebih jelas dan terstruktur dibandingkan jenis lainnya.
3. Memilih Jenis Reksadana Sesuai Kebutuhan
Setelah mengetahui tujuan investasi dan jenis-jenis investasi di reksadana, cara mendapatkan Reksadana Bibit yang bagus adalah menentukan dan memilih jenis reksadana. Cara ini tidak akan terlalu sulit, apabila Anda sudah mengetahui secara jelas tujuan berinvestasi. Karena jenis investasi di reksadana memang disarankan untuk menyesuaikan dengan tujuan berinvestasi itu sendiri.
Misalnya, apabila berniat untuk melakukan investasi jangka waktu panjang maka dapat memilih reksadana saham. Apabila akan melakukan investasi jangka waktu menengah, maka dapat memilih reksadana campuran atau pendapatan tetap. Apabila berinvestasi akan dilakukan dalam jangka waktu pendek, maka dapat memilih reksadana pasar uang.
4. Survey Profil Manajer Investasi
Melakukan riset atau survey terhadap profil manajer investasi menjadi salah cara memilih Reksadana Bibit yang bagus selanjutnya. Dalam melakukan investasi di reksadana, akan ada pihak Manajemen Investasi atau MI yang membantu Anda dalam mengelola perjalanan investasi. Termasuk mengambil keputusan saat melakukan jual beli investasi.
Oleh karena itu, MI yang dipilih pun harus yang memiliki track record baik. Lakukanlah pula pengecekan terhadap legalitas lembaga Manajer Investasi yang dipilih. Sebaiknya, pilihlah MI yang memiliki izin dari OJK dan resmi terdaftar di OJK atau Otoritas Jasa Keuangan. Agar risiko yang mungkin terjadi pun tidak akan terlalu besar dan berbahaya.
5. Memahami Isi Prospektus
Untuk mendapatkan Reksadana Bibit yang bagus dapat juga dilakukan dengan memahami dan mempelajari terlebih dahulu isi prospektus. Terkadang, hal ini dianggap tidak terlalu krusial. Prospektus merupakan sebuah buku petunjuk yang berisikan informasi lengkap terkait jenis reksadana. Khususnya reksadana yang sudah dipilih.
Maka, pemahaman isi prospektus menjadi hal yang cukup wajib untuk dikuasai. Karena prospektus ini akan mengandung informasi terkait reksadana yang dipilih, mulai dari pengelolaan, rekam jejak, dan likuiditas. Dalam prospektus ini pula, Anda akan mengetahui apakah reksadana yang dipilih sudah memiliki izin dari OJK atau belum.
6. Melakukan Riset Pada Reksadana Yang Dipilih
Selain melakukan riset dan survey terhadap Manajer Investasi atau MI, cara memilih Reksadana Bibit yang bagus pun harus melakukan riset terhadap jenis reksadana. Khususnya reksadana yang Anda pilih. Hal ini bertujuan agar Anda mengetahui track record atau rekam jejak dari reksadana yang sebelumnya sudah dipilih.
Sehingga, hal tersebut dapat menjadi pertimbangan apakah pilihan reksadana sudah tepat atau belum. Riset ini dapat membantu Anda dalam melihat sejauh mana reksadana yang dipilih akan memenuhi target dan tujuan dari investasi.
7. Survey Terhadap Fee Manajer Investasi
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, dalam melakukan investasi di reksadana biasanya akan didampingi oleh seorang Manajer Investasi atau MI. Anda pun perlu mengetahui fee atau bayaran yang harus dibayarkan kepada lembaga MI ini.
Menggunakan reksadana dalam berinvestasi menjadi pilihan banyak orang saat ini. Namun, tetap harus memperhatikan hal-hal di atas. Sehingga mendapatkan Reksadana Bibit yang bagus agar tujuan berinvestasi pun dapat tercapai dengan baik dan maksimal sesuai harapan.